Selasa, 13 Desember 2022

Filosofi Pendidikan Indonesia - Topik 4: Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia - 01.01.2-T4-7 Aksi Nyata - Pancasila bagi Saya

 

1.  Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

 

Pancasila sebagai jati diri bangsa karena seluruh gagasannya memuat makna kekhasan yang melekat pada identitas manusia Indonesia. Pancasila dari segi entitas itu artinya unik, keunikan yang beragam kemudian keunikan bkebragaman yang dimiliki oeh Indonesia tersebut menjadi Identitas Bangsa Indonesia. Berbagai makna yang terkandung didalam pancasila berhubungan dengan kehidupan sehari – hari manusia Indoensia dan seluruh sila-sial yang ada didalam pancasila saling berhubungan satu sama lainnya serta tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Kodrat Zaman terus berkembang dengan sangat pesat, hingga sampai saat ini manusia Indonesia telah memasuki pada Abad-21. Keadaan zaman yang terus berkembang tersebut lantas tidak melunturkan penerapan nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari manusia Indonesia. Malah semaking berkembang nilai-nilai pancasila dari zaman ke zaman. Pancasila tetap dipertahankan dan menjadi pedoman yang melekat dalam manusia Indonesia karena seluruh yang dilakukan oleh bangsa Indonesia harus tetap menekankan kaidah nilai pancasila agar tidak kehilangan eksistensi pancasila ditengah perkembangan zaman yang melesat dengan sangat pesat ini.

Pendidikan pada abad-21 semakin memperkuat eksistensi pancasila dengan wujud Profil Pelajar Pancasila, yang mengandung 6 kompetesi serta karakter yang berasal dari nilai-nilai pancasila yang akan dicapai oleh peserta didik pada satuan pendidikan. Akan tetapi tidak mudah untuk menerapkan Profil Pelajar Pancasila didalam dunia pendidikan yang berpusat pada peserta didik dalam Abad 21. Dunia pendidikan menghadapi berbagai tantangan dalam penerapannya, tantangan tersebut terdiri dari:

a.      Peran Orang Tua Kurang Maksimal Didalam Pendidikan

Pendidikan di Indonesia memiliki tujuan yang harus dicapai, untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja ataupun peran guru saja, tidak bias melepaskan semua pada guru saja, melainkan melmaksimalkan keterlibatan seluruh stakeholder yang memiliki peran dalam pendidikan, salah satunya adalah orang tua yang memiliki pengaruh besar dalam pendidikan anak. Orang tua kebanyakan kurang memiliki perhatian terhadap pendidikan anaknya, terlebih lagi kurangnya perhatian orang tua pada segi aspek afektif. Orang tua cenderung memperhatikan anak dari aspek kognitifnya, hal ini tentunya memiliki pengaruh yang kurang baik untuk peserta didik,. Dampaknya peserta didik akan memiliki sikap yang kurang baik meskipun pada kognitifnya baik. Hal ini menunjukkan aksi nyata dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila, yang menekankan bahwa Profil Pelajar pancasila tidak hanya dilakukan atau diteapkan oleh satuan pendidikan (sekolah) saja, melainkan perlu konstribusi dari seluruh stakeholder pendidikan, terutama orang tua yang yang dapat membiasakan mendidik serta melatih anaknya untuk berperilaku sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

b. Hanya Beberapa Guru Yang Memiliki Motivasi, Semangat Dan Pengetahuan Dalam Menerapkan Profil Pelajar Pancasila Ini.

Terkait penerapan elemen Profil Pelajar Pancasila, actionya dilapangan masih banyak guru yang belum memiliki semangat ataupun motivasi serta pengetahuan untuk menerapkan elemen karakter Profil Pelajar Pancasila ini. Guru kebanyakan atau cenderung guru masih merasa nyaman dengan perangkat pembelajaran kurikulum yang sebelumnya. Guru juga mengangap pada kurikulum merdeka yang memuat elemen Profil Pelajar Pancasila masih kurang praktis serta dapat menambah beban kerja yang dilakukan oleh guru, terutama untuk merancang perangkat pembelajaran yang diharukan memuat seluruh elemen karakter serta kompetensi Profil Pelajar Pancasila. 

 

c.       Akses Dalam Dunia Teknologi Digital Yang Tidak Terbatas

Pada era modern seperti saat ini teknologi dapat dinikmati oleh semua kalangan dan seluruh usia.Peserta didik pada abad 21 ini sudah sangat pandai dan lihay dalam menggunakan teknologi. Sebenarnya dari sisi teknologi ada pengaruh positifnya tapi juga ada pengaruh negatifnya. Sisi positifnya peserta didik dapat menggunakan teknologi untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuannya, dengan mencari berbagai refresi materi pelajaran menggunakan teknologi. Namun sisi negatifnya teknologi ini digunakan tidak optimal dalam artian peserta didik tidak menjelajahi ilmu pengetahuan menggunakan teknologi tersebut. Melaikan kebanyakan digunakan oleh peserta didik untuk bermain game. Kemajuan dari segi teknologi ini jika tidak di imbangi oleh literasinya (boleh literasi digital misalnya). Jika tidak diimbangi oleh keduanya maka menjadi ancaman untuk karakter peserta didik maka diperlukanlah berbagai upaya untuk menghalagi agar tidak terjadi ancaman tersebut, upaya yang dilakukan dapat secara intensif, holistik maupun ekstesif serta berbagai program yang dapat menguatkan karakter peserta didik.

 

2.  Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di Ekosistem Sekolah (kelas).

 

Berbagai Perwujudannya Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpusat atau berpihak kepada Peserta Didik didalam Pendidikan pada Abad ke-21 terutama dalam ekosistem sekolah/kelas dapat dilakukan dengan membentuk kegiatan berikut:

 

a.     Perwujudan elemen Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, dapat dilakukan dengan kegiatan berikut:

 

  • Melakukan pembiasaan pada peserta didik untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing. Untuk peserta didik yang beragama islam contohnya melaksanakan Ibadah sholat 5 waktu dan rajin membaca Al-Quran terutama diwaktu subuh sebelum berangkat kesekolah atau sehabis magrib (menunggu waktu isya).
  •  Peserta didik harus dibiasakan berdoa sebelum memulai pembelajaran dan sesudah melakukan aktifitas belajar. 
  • Menumbuhkan perilaku kebaikan yang akan membentuk karakter baik pula didalam diri peserta didik. Baik dalam artian, baik terhadap sesama. Seperti 5S contohnya senyum, salam, sapa, sopan,santun kepada semua oaring baik di lingkungan sekolah ataupun dilingkungan masyarakat. 
  • Menamankan berbagai nilai kebaikan kepada peserta didik. Contohnya menghormati teman, ataupun guru serta orang lain yang berbeda agama. Kemudian menunjukkan sikap serta rasa toleransi kepada seluruh warga sekolah dan di lingkungan masyarakat.

b.   Perwujudan elemen Profil Pelajar Pancasila yang Berkebinekaan Global, dapat dilakukan dengan kegiatan berikut:

  •  Melalui materi pelajaran muatan lokal dan pelajaran seni budaya yang sesuai dengan masing-masing sekolah daerahnya. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memahami dan mengenali identitas budaya yang ada didaerahnya masing-masing. 
  • Guru juga harus melaksanakan pembelajaran dengan makna unsur kearifan lokal, terutama pada materi pelajaran lainnya seperti sains dapat menjadi etnosains. 
  • Satuan pendidikan merayakan hari – hari besar nasional, seperti peringatan hari sumpah pemuda, peserta didik diwajibkan untuk memakai baju adat bermacam-macam daerah

      c.   Perwujudan elemen Profil Pelajar Pancasila yang Bergotong Royong dapat dilakukan dengan kegiatan berikut:

  • Melaksanakan proses pembelajaran dengan cara metode kerja kelompok diskusi. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan sikap kerjasama antar sesame peserta didik dan membangkitkan jiwa gotong-royong didalam diri peserta didik. 
  •  Melaksanakan kegiatan untuk membersihkan lingkungan sekolah dengan cara bersama-sama. Contohnya seperti di SMA Negeri 3 Mataram pada hari sabtu, setiap 2 minggu sekali dilaksanakan sabtu budaya, kemudian di 2 Minggu berikutnya dilaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah terutama ruang kelas masing-masing peserta didik, kegiatan dihari sabtu untuk bersih lingkungan sekolah ini dilakukan oleh semua warga sekolah SMA Negeri 3 Mataram.

     d. Perwujudan elemen Profil Pelajar Pancasila yang Mandiri dapat dilakukan dengan kegiatan berikut:

  • Sikap mandiri dapat di mulai dari memberikan tugas secara individu untuk setiap peserta didik. 
  • Kemudian memberikan peserta didik ruang untuk melatih kemandirian mereka melalui berbagai organisasi sekolah seperti, OSIS Majelis Permusawaratan Kelas (MPK) dan masih banyak ekstrakulikuler lainnya ang dapat melatih jiwa kemandirian didalam diri peserta didik.

     e. Perwujudan elemen Profil Pelajar Pancasila yang Bernalar Kritis, dapat dilakukan dengan kegiatan berikut:

  • Guru dapat mengasah pikiran yang kritis dari peserta didik melalui proses pembelajaran. Contohnya seperti pembelajaran PBL (Project Based Learnig), kemudian pembelajaran Guided Inquiry Learning dan berbagai pembelajaran lainnya.   
  • Kita sebagi guru juga dapat mengasah berfikir peserta didik dengan cara memberikan tugas yang perintah dari tugasnya adalah meminta pendapat peserta didik terkait dengan kasus, fenomena ataupun kejadian kejadian yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh masyarakt Indonesia ataupun dunia kemudian meminta peserta didik untuk mengaitkannya didalam materi pelajaran yang akan diajarkan tersebut.

       f.  Perwujudan elemen Profil Pelajar Pancasila yang kreatif, dapat dilakukan dengan kegiatan berikut:  

·     Guru meminta peserta didik untuk membuat tugas menggunakan berbagai bahan, seperti kertas manila, buffalo, origami, sticky note, dan lain sebagainya. Kemudian guru meminta peserta didik untuk membuat tugas dengan menggunakan bahan-bahan tersebut. Hal ini dilakukan agar tugas yang dibuat peserta didik tidak mononton (dalam artian hanya menulis saja di buku tulis). Dengan berbagai bahan untuk meyusun tugas tersebut akan mengasah kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas dengan kreatif.

 

·         Guru dapat memanfaatkan teknologi digital yang dimiliki oleh peserta didik (setiap peserta didik di SMA Negeri 3 Mataram contohnya. Setiap peserta didiknya memiliki HP sendiri-sendiri) Jadi kita sebagai guru bias meminta siswa untuk menyusun tugasnya dengan membuat infografis, power point dan lain sebagainya dengan menggunakan teknologi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.

1 komentar:

  1. Pemaparannya sangat bagus dan detail. Artikel ini dapat bermanfaat dan sangat membantu. Semoga sukses selalu bu untuk menjadi pendidik yang profesional. Terimakasih :)

    BalasHapus