TUGAS 2
NAMA : WAHYU ANASTI
NIM : E1B117069
Senin, 19 Maret 2018
Email : wahyuanastii@gmail.com
Blog : wahyuanastii.blogspot.co.id
No hp : 083142724607
KONSEP PERKEMBANGAN
Pengertian, prinsip, pendekatan dan Tahapan perkembangan Peserta didik dalam Satuan Pendidikan Menengah
A.
Pengertian Perkembangan
Menurut Yusuf (2001) Perkembangan merupakan proses kehidupan
manusia yang secara terus menerus sejak
masa konsepsi sampai akhir hayat.
Definisi perkembangan implikasinya dalam pendidikan.
Perkembangan merupakan perubahan
sistematik fungsi fisik dan psikis
Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti
(Never Ending Process) Individu secara terus-menerus berkembang atau berubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
Akhmad Sudrajat (2008) mendefinisikan “Perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri
individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai
perubahan
Hurlock E.B. (1978:23) menyatakan bahwa “Perkembangan dapat
didefinisikan sebagai deretanm progresif dari perubahan yang teratur dan
koheren “.”Progresif “ menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka
maju, dan bukan mundur.
Menurut Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K). : 2008 ).
“Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan
sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia dini,
anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan
sepanjang hidup.”
Menurut Chaplin C.P.,1989:134, Perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir
sampai mati.
Kesimpulnya Saya (Wahyu Anasti) ‘’Perkembangan adalah Terjadinya perubahan
dalam diri setiap makhluk hidup yang berlangsung scara terus menerus dari sejak
konsepsi sampai akhir hayat, yang ditandai dengan perubahan fisik dan pola
pikir di setiap perkembangannya. ‘’
B. PRINSIP – PRINSIP PERKEMBANGAN
Menurut Yusuf (2001).
Prinsip Perkembangan yaitu:
1. Perkembangan
merupakan proses yang tidak pernah berhenti
2. Semua aspek
perkembangan saling mempengaruhi
3. Perkembangan
mengikuti pola atau arah tertentu
4. Perkembanagan
terjadi pada tempat yang berlainan
5. Setiap fase
perkembanagan mempunyai ciri khas
6. Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase perkembangan
Menurut Carol Getswicki( 1995) Prinsip-prinsip perkembangan
adalah sebagai berikut:
1. Dalam perkembangan terdapat urutan yanng diramalkan
pemahaman tentang perilaku yag seharusnya terjadi berikutnya, akan membantu
para praktis untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase
berikutya yang semestinya.
2. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi
perkembangan berikutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi
berkesinambungan dengan baik bila anank didorong untuk melampaui atau secara
tergesa-gesa menjalani tahap-tahap awal.
3. Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal .
waktu-waktu yang menunjukan kesiapan harus dikenai melalui pengamatan yang
cermat .
4. Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor
biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar)
5. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang
saling emosional , sosial berhubungan , dengan semua
aspek-aspek(fisik,kognitif, emosional,sosial) yang saling mempengaruhi.
Menurut Menurut Jersiled, 1963; Prinsip Perkembangan adalah “Kontinuitas”
artinya perkembangan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas saya (Wahyu Anasti)
simpulkan bahwa “Prinsip Perkembangan adalah Proses yang tidak pernah berhenti
di setiap perkembangannya memiliki ciri khas fisik, kognitif, emosional, dan
social yang berlangsung scara terus menerus dan berkesinambungan.”
C.
PENDEKATAN
PERKEMBANGAN
-
Pendekatan
Humanistik
Pada pendekatan humanistik berpusat pada siswa. Yaitu peran
guru yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Mendengar
pandangan realitas peserta didik secara komprehensif
2. Menghormati
individu peserta didik, dan
3. Tampil
alamiah, otentik, tidak dibuat-buat.
-
Pendekatan
Subjek Akademik
penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu.
Karena setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu dan berbeda
dengan sistematisasi ilmu lainnya.
-
Pendekatan
Rekonstruksionisme
Pendekatan ini disebut Rekonstuksi sosial. Yaitu pendekatan
scara social guru terhadap muridnya. Untuk mewujudkan sikap bersosialisasi yang
tinggi
D. Tahap Perkembangan peserta didik
disatuan pendidikan sekolah menengah.
Berdasarkan Analisis Biologis :
Aristoteles
menggambarkan perkembangan ke dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap I : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil
atau masa bermain).
2. Tahap II : dari 0,7 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa
sekolah rendah).
3. Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun
(masa remaja/ pubertas, masa peralihan masa usia anak menjadi remaja).
Elizabeth Hurlock
mengemukakan penahapan perkembangan individu sebagai berikut:
1. Tahap I : fase
prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran yaitu
sekitar 9 bulan 280 hari.
2. Tahap II :
infancy (orok) mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.
3. Tahap III :
babyhood ( bayi), mulai 2 minggu sampai 2 tahun.
4. Tahap IV :
childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai remaja.
5. Tahap v :
adolesence /puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.
Tahap Perkembangan Berdasarkan didaktis:
Dipandang dari segi
pendidikan, menurut comenius,
pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang,
yaitu:
1. Sekolah ibu
(scola materna), untuk anak- anak 0,0 sampai 6,0 tahun,
2. Sekolah bahasa
ibu (scola vernaculann) untuk anak-anak 6,0 sampai 12,0 tahun,
3. Sekolah latin
(scola latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18,0, dan
4. Akademi
(academika) untuk pemuda- pemudi usia 18,0 sampai 24,0 tahun.
Rousseau
mengemukakan penahapan perkembagan sebagai berikut:
1. Tahap I :0,0
sampai 2,0 tahun, usia asuhan.
2. Tahap II :
2,0 sampai 12,0 tahun, masa pendidikan jasmani dan pancaindra
3. Tahap III :
12,0 sampai 15,0, periode pendidikan akal.
4. Tahap IV :
15,0 sampai 20,0 periode pendidikan dan pendidikan agama.
Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
a. Dari lahir
sampai masa keguncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut
masa kanak- kanak).
b. Dari masa
keguncangan pertama sampai pada masa keguncangan kedua yang biasa disebut masa
keserasian bersekolah.
c. Dari masa
keguncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.
Tahap-Tahap perkembangan Intelek/kognitif (Pikiran)
a. Tahap Sensor Motorik
Dialami anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, interaksi anak
dengan orang tuanya
terutama dilakukan melalui perasaan dan otot-ototnya. Dan
ditandai dengan karakter yang menonjol
b. Tahap Pra-Operasional
Berlangsung pada 2 – 7 tahun. tahap ini disebut juga tahap
intuisi. karena perkembangan kogitifnya memperlihatkan kecenderungan yang
ditandai oleh suasana Intuitif, artinya semua perbuatan rasionalnya tidak
didukung oleh pimikiran, tapi oleh unsur perasaan yang cenderung alami.
Tahap Operasional Kongkret
Pada usia 7-11 tahun. tahap ini mulai menyesuaikan diri
dengan realitas kongkret(nyata) dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.
d. Tahap Operasional Formal.
Tahap ini dialami pada usia 11 tahun keatas. pada masa ini,
anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya.
Kesimpulanya Menurut Saya (Wahyu Anasti) Tahap Perkembangan peserta didik disatuan
pendidikan sekolah menengah (SMP) . Sudah dimulai dari umur 11 Tahun yang
sering disebut dengan masa Puberty (Masa Pubertas) dan dimasa tersebut peserta
didik sudah mulai melalui masa pendidikan jasmani pendidikan akal, pancaindra dan
pendidikan agama. Dan mulai mengalami masa kematangan remaja dan masa ini, anak
telah mampu mewujudkan semua tugas, pekerjaan ataupun keinginannya. Biasanya
dimasa ini peserta didik cukup sensitive. Contoh ia tidak ingin dimarah atau
dipermalukam di depan umum.