Minggu, 25 Maret 2018

TUGAS 3


TUGAS 3
Hari/tanggal : Senin, 26 Maret 2018
Nama : WAHYU ANASTI
NIM: E1B117069
Alamat Email : wahyuanastii@gmail.com
Alamat Blog : wahyuanastii.blogspot.id


Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik di Satuan Pendidikan Dasar ( SD/MI dan SMP/MTs)

1.    Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.

2.    Kapasitas Mental Emosidan Intelegensi
Kemampuan berfikir, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah. Perkembangan emosi, Anak yang berkemampuan intelek tinggi berbahasa dengan baik. jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.


3.    Faktor Teman Sebaya
Makin bertambah umur, si anak makin memperoleh kesempatan berhubungan dengan teman-teman sebayanya, akan besar pengaruhnya terhadap pola-pola sikap atau pola-pola kepribadiannya. norma pribadi sangat berlainan dengan norma yang ada di lingkungan teman-teman. Maka ia akan cenderung mengikuti lingkungan temanya.

4.    Keragaman Budaya
sikap dan prilaku anak didik selalu dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka. Seperti : Berbicara dengan bahasa daerah. Karna masa perkembangan anak didik mudah dipengaruhi oleh budaya di masyarakat, baik prilaku yang positif maupun prilaku yang negatif.

5.    Media Massa
Media massa dapat merubah prilaku seseorang ke arah positif dan negatif. Semakin canggih suatu media massa maka akan semakin terasa dampaknya bagi kehidupan kita. elektronik antara lain televisi. Televisi sangat mudah mempengaruhi masyarakat, khususnya anak-anak yang dalam perkembangan melalui acara yang disiarkannya.




Rabu, 21 Maret 2018

TUGAS KELAS

TUGAS KELAS


Nama : WAHYU ANASTI
NIM : E1B117069
19, Maret 2018
Email : wahyuanastii@gmail.com
Blog : wahyuanastii.blogspot.id

Jelaskan pengertian perkembangan peserta didik?

jawab:

A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan dari segi biologis, psikologis, dan emosional.

B. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik adalah siapapun yang sedang menempuh studi.

C. Pengertian perkembangan peserta didik
Adalah proses perubahan dari segi biologis, psikologis, dan emosional bagi siapapun yang sedang menempuh studi.

Jelaskan Perkembangan Peserta Didik dalam konteks pendidikan dilihat dari aspek intelektual, sosial, budaya, dan emosi?

jawab:

A. Perkembangan Intelektual
Intelektual adalah kemampuan dalam berfikir, mengamati, dan mengerti sehingga di implikasikan di kehidupan sehari- hari.

B. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial terjadi karna adanya hubungan sosial yaitu manusia tidak bisa hidup sendiri, Maka akan terjadi interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan.

C. Perkembangan Bahasa
Jika peserta didik masih dalam usia dini atau  pendidikan dasar maka bahasa yang digunakan masi sangat sederhana, Namun ketika memasuki usia remaja, dan karna faktor lingkungan dan jenis pendidikan, Maka Bahasa yang digunakan semakin formal, baik, sopan, santun, dan kompleks.

D. Perkembangan Emosi
peserta didik yang masih dini emosinya masih belum terlihat, setelah remaja emosinya mulai labil, dan beranjak dewasa peserta didik mampu mengontrol emosi, bersosialisasi, berpendapat dan menerima kritik dari orang lain.




Minggu, 18 Maret 2018

TUGAS 2


 TUGAS 2
NAMA : WAHYU ANASTI
NIM : E1B117069
Senin, 19 Maret 2018
Email : wahyuanastii@gmail.com
Blog : wahyuanastii.blogspot.co.id
No hp : 083142724607


                           KONSEP PERKEMBANGAN

Pengertian, prinsip, pendekatan dan Tahapan perkembangan Peserta didik dalam Satuan Pendidikan Menengah 

A.      Pengertian Perkembangan
 Menurut Yusuf (2001) Perkembangan merupakan proses kehidupan manusia yang  secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai akhir hayat.

Definisi perkembangan implikasinya dalam pendidikan. Perkembangan merupakan  perubahan sistematik fungsi fisik dan psikis

Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never Ending Process) Individu secara terus-menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.

Akhmad Sudrajat (2008)  mendefinisikan “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan

Hurlock E.B. (1978:23) menyatakan bahwa “Perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretanm progresif dari perubahan yang teratur dan koheren “.”Progresif “ menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju, dan bukan mundur.

Menurut Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K). : 2008 ). “Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia dini, anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup.”

Menurut Chaplin C.P.,1989:134, Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati.

Kesimpulnya Saya (Wahyu Anasti)  ‘’Perkembangan adalah Terjadinya perubahan dalam diri setiap makhluk hidup yang berlangsung scara terus menerus dari sejak konsepsi sampai akhir hayat, yang ditandai dengan perubahan fisik dan pola pikir di setiap perkembangannya. ‘’


B.      PRINSIP – PRINSIP PERKEMBANGAN 

Menurut  Yusuf (2001). Prinsip Perkembangan yaitu:
1.      Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
2.      Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
3.      Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu
4.      Perkembanagan terjadi pada tempat yang berlainan
5.      Setiap fase perkembanagan mempunyai ciri khas
6.      Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase perkembangan


Menurut Carol Getswicki( 1995) Prinsip-prinsip perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Dalam perkembangan terdapat urutan yanng diramalkan pemahaman tentang perilaku yag seharusnya terjadi berikutnya, akan membantu para praktis untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase berikutya yang semestinya.
2. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi berkesinambungan dengan baik bila anank didorong untuk melampaui atau secara tergesa-gesa menjalani tahap-tahap awal.
3. Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal . waktu-waktu yang menunjukan kesiapan harus dikenai melalui pengamatan yang cermat .
4. Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar)
5. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling emosional , sosial berhubungan , dengan semua aspek-aspek(fisik,kognitif, emosional,sosial) yang saling mempengaruhi.
Menurut Menurut Jersiled, 1963;  Prinsip Perkembangan adalah “Kontinuitas” artinya perkembangan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas saya (Wahyu Anasti) simpulkan bahwa “Prinsip Perkembangan adalah Proses yang tidak pernah berhenti di setiap perkembangannya memiliki ciri khas fisik, kognitif, emosional, dan social yang berlangsung scara terus menerus dan berkesinambungan.” 

C.      PENDEKATAN PERKEMBANGAN

  • *      Pendekatan Humanistik

Pada pendekatan humanistik berpusat pada siswa. Yaitu peran guru yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1.            Mendengar pandangan realitas peserta didik secara komprehensif
2.            Menghormati individu peserta didik, dan
3.            Tampil alamiah, otentik, tidak dibuat-buat.

  • *      Pendekatan Subjek Akademik

penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Karena setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu dan berbeda dengan sistematisasi ilmu lainnya.

  • *      Pendekatan Rekonstruksionisme

Pendekatan ini disebut Rekonstuksi sosial. Yaitu pendekatan scara social guru terhadap muridnya. Untuk mewujudkan sikap bersosialisasi yang tinggi

D.      Tahap Perkembangan peserta didik disatuan pendidikan sekolah menengah. 

Berdasarkan Analisis Biologis :
Aristoteles menggambarkan perkembangan ke dalam tiga tahap, yaitu:
1.      Tahap I   : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain).
2.      Tahap II  : dari 0,7 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah).
3.      Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja/ pubertas, masa peralihan masa usia anak menjadi remaja). 

Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu sebagai berikut:
1.      Tahap I : fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran yaitu sekitar 9 bulan 280 hari.
2.      Tahap II : infancy (orok) mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.
3.      Tahap III : babyhood ( bayi), mulai 2 minggu sampai 2 tahun.
4.      Tahap IV : childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai remaja.
5.      Tahap v : adolesence /puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun. 


Tahap Perkembangan Berdasarkan didaktis:
 Dipandang dari segi pendidikan, menurut comenius, pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang, yaitu:
1.      Sekolah ibu (scola materna), untuk anak- anak 0,0 sampai 6,0 tahun,
2.      Sekolah bahasa ibu (scola vernaculann) untuk anak-anak 6,0 sampai 12,0 tahun,
3.      Sekolah latin (scola latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18,0, dan
4.      Akademi (academika) untuk pemuda- pemudi usia 18,0 sampai 24,0 tahun.

Rousseau mengemukakan penahapan perkembagan sebagai berikut:
1.      Tahap I :0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan.
2.        Tahap II : 2,0 sampai 12,0 tahun, masa pendidikan jasmani dan pancaindra
3.      Tahap III : 12,0 sampai 15,0, periode pendidikan akal.
4.      Tahap IV : 15,0 sampai 20,0 periode pendidikan dan pendidikan agama.

Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
a.      Dari lahir sampai masa keguncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak- kanak).
b.      Dari masa keguncangan pertama sampai pada masa keguncangan kedua yang biasa disebut masa keserasian bersekolah.
c.       Dari masa keguncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.
  

Tahap-Tahap perkembangan Intelek/kognitif (Pikiran)
a. Tahap Sensor Motorik
Dialami anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, interaksi anak dengan orang tuanya
terutama dilakukan melalui perasaan dan otot-ototnya. Dan ditandai dengan karakter yang menonjol
b. Tahap Pra-Operasional
Berlangsung pada 2 – 7 tahun. tahap ini disebut juga tahap intuisi. karena perkembangan kogitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana Intuitif, artinya semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pimikiran, tapi oleh unsur perasaan yang cenderung alami.

Tahap Operasional Kongkret
Pada usia 7-11 tahun. tahap ini mulai menyesuaikan diri dengan realitas kongkret(nyata) dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.
d. Tahap Operasional Formal.
Tahap ini dialami pada usia 11 tahun keatas. pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya.

Kesimpulanya Menurut Saya (Wahyu Anasti)  Tahap Perkembangan peserta didik disatuan pendidikan sekolah menengah (SMP) . Sudah dimulai dari umur 11 Tahun yang sering disebut dengan masa Puberty (Masa Pubertas) dan dimasa tersebut peserta didik sudah mulai melalui masa pendidikan jasmani pendidikan akal, pancaindra dan pendidikan agama. Dan mulai mengalami masa kematangan remaja dan masa ini, anak telah mampu mewujudkan semua tugas, pekerjaan ataupun keinginannya. Biasanya dimasa ini peserta didik cukup sensitive. Contoh ia tidak ingin dimarah atau dipermalukam di depan umum.
 


Sabtu, 17 Maret 2018

TUGAS 1

TUGAS 1 
HARI/TANGGAL : SENIN, 12 MARET 2018
NAMA : WAHYU ANASTI
NIM : E1B117069
KELAS : PPKN REGULER SORE A
ALAMAT EMAIL : wahyuanastii@gmail.com
ALAMAT BLOG  : wahyuanastii.blogspot.co.id
NO HP : 083142724607

KONSEP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

A. Pengertian perkembangan

Menurut Kasiram (1983 : 23) perkembangan merupakan penyempurnaan dari sifat sebelumnya, karena adanya kemunculan sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya.
Menurut Satrok Yussen (1992) perkembangan merupakan yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kea rah kesempurnaan secara terus-menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

Dalam menumbuhkembangkan kualitas peserta didik, tenaga pendidik harus mengenali psikolog anak, bagaimana pribadi si anak, dan cara menghadapi watak dan karakteristik setiap anak, jika sudah mengetahui karakter si anak, Maka pendidik akan lebih mudah menyampaikan materi dan anak akan lebih mudah menerima apa yang di sampaikan oleh Gurunya.

          B. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik adalah makhluk social yang saling berinteraksi dan bersosialisi antar makhluk social untuk menjadi manusia yang utuh.
Menurut Sinolugan (1997) peserta didik dalam arti luas adalah orang yang terkait dengan prosedur pendidikan sepanjang hayat, dan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003) peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Peserta didik pada usia SD/MI adalah semua anak yang memiliki rentang usia 7-12/13 tahun.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 SISIDIKNAS, pasal 1 ayat 4. peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur pendidikan, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kesimpulannya peserta didik adalah makhluk social yang menjadi anggota masyarakat untuk mengembangkan dirinya melalui jalur pendidikan untuk menjadi manusia yang utuh.

c.      CPengertian pendidikan

Dewey (Burhanudin dan Sumiati 2011) menyatakan “education is not a preparation for life, but education is life itself” maksudnya, pendidikan bukanlah persiapan untuk kehidupan, namun pendidikn adalahakehidupan itu sendiri.
Menurut Purwanto (2006) Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulanya dengan anak- anak untuk memimpin perkembangan mereka menuju ke arah dewasa agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.
Menurut H.Horneo, Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuain yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang scara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan seperti termanifestasik dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Mengenai Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1, Pendidikan yakni usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dikutip Syah dalam KBBI pendidikan yaitu proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Kesimpulannya, Pendidikan adalah proses perubahan pola perilaku individu guna mengetahui, melaksanaakan, dan hidup bersama dengan amanusia lainnya untuk menjadi manusia yang di harapkan, yakni manusia yang mengembangkan potensi dirinya menuju ke arah kedewasaan dalam kehidupannya.
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang scara khusus mempelajari aspek aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah menengah.

Jadi dapat disimpulkan Bahwa perkembangan peserta didik dalam konteks pendidikan adalah dalam proses belajar mengajar inti masalah psikologi terletak pada anak didik, bukan berarti mengabaikan persoalan psikologi pendidik, namun dalam hal seseorang telah menjadi seorang pendidik maka ia telah melalui proses pendidikan dan kematangan psikologi sebagai suatu kebutuhan dalam mengajar. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu satu kompetensi yang harus di kuasai guru, yakni kompetensi pendagogik. Diantaranya pengetahuan pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon  guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik.