Sabtu, 26 November 2022

AKSI NYATA TOPIK 3 FILOSOFI PENDIDIKAN

KEBHINEKAAN TUNGGAL IKA DAN NILAI PANCASILA DALAM DUNIA PENDIDIKAN 

DI SMA NEGERI 3 MATARAM

1.      Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan.

Kebhinekaantunggalika yang ada di SMA Negeri 3 Mataram yaitu seluruh peserta didik yang ada di SMA Negeri 3 Mataram tentu saja berasal dari latar belakang yang berbeda – beda namun seluruh peserta didik tersebut tetap menyatukan keberagaman tersebut dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang  artinya berbeda – beda tetapi tetap satu, penghayatan dari semboyan tersebut sangat jelas diterapkan oleh peserta didik SMA Negeri 3 Mataram, mereka berasal dari suku yang berbeda, terdapat 5 macam agama diantara 1.200 peserta didik SMA Negeri 3 Mataram yaitu agama Islam, Hindu, Kristen, Protestan, dan Budha, hanya agama Koghucu saja yang tidak ada dianut oleh 1.200 peserta didik SMA Negeri 3 Mataram, kemudian bukan hanya dari segi agama saja yang beranekaragam. Peserta didik SMA Negeri 3 Mataram juga berasal dari suku yang beragam yaitu terdapat peserta didik yang berasal dari suku sasak, mbojo, samawa, jawa dan bugis. Berkaitan dengan suku seluruh peserta didik tersebut juga pastinya memiliki adat istiadat yang beranekaragam sesuai dengan suku mereka. Peserta didik yang ada di SMA Negeri 3 Mataram juga memiliki warna kulit yang berbeda – beda ada yang putih, hitam, sawo matang dan kuning langsat.

Bertolak dari keberagaman tersebut seluruh siswa SMAN 3 Mataram memiliki sikap saling menghormati, saling menghargai, serta saling menbantu satu sama lainnya, tanpa melihat meraka berasal dari latar belakang yang berbeda – beda walaupun peserta didikanya beranekaragam mereka tetap berteman dengan sisapapun dan tidak membeda – bedakan teman satu dan lainnya. Peserta didik di SMAN 3 Mataram juga tetap melakukan kerjasama, bergotong royong, saling berteman dan bersaudara, saling membantu tanpa melihat perbedaan diantara mereka. Selain itu karena dari 1.200 siswa SMA Negeri 3 Mataram menganut 5 agama yang berbeda jadi sekolah memfasilitasi tempat ibadah untuk tiap – tiap agama, sehingga di SMA Negeri 3 Mataram terdapat tempat ibadah agama Hindu, tempat ibadah agama Kristen dan untuk agama islam juga ada mushola, Kristen juga ada, dan Protestan juga ada ruangan khusus untuk mereka beribadah serta sesama warga sekolah tidak pernah menggangu bila agama lain sedang menjalankan ibadahnya, untuk yang agama islam rutin dilaksanakan kegiatan Imtaq setiap hari jumat jam 07.30 di mushola SMA Negeri 3 Mataram. Selain itu terdapat symbol di SMA Negeri 3 Mataram yang dapat mengahayati siswa tentang Bhinekatunggalika yaitu tepatnya dilapangan upacara SMA Negeri 3 Mataram terdapat ukiran lambang Pancasila dengan ukuran yang sangat besar dan jelas kemudian diiringin dengan ukiran bendera merah putih sepanjang putaran lapangan SMA Negeri 3 Mataram sehingga pada saat siswa melaksanakan kegiatan apapun disekolah dan melihat lapangan mereka selalu mengingat bahwa kita dinaungi oleh Bhineka Tunggal Ika sesama warga sekolah. Melalui semua hal tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik SMA Negeri 3 Mataram sangat menghayati Kebinekaantunggalika tersebut.

2.      Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Sebagai manusia Indonesia, penghayatan nilai – nilai pancasila yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 3 Mataram sudah sangat baik, kemudian dikuatkan kembali melalui kegiatan kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 3 Mataram salah satunya kegiatan upacara yang rutin dilaksanakan setiap 1 minggu sekali yaitu pada hari senin, dan perayaan hari - hari besar nasional lainnya seperti pada saat hari sumpah pemuda dan hari pahlawan, hal ini dilakukan untuk memupuk dan menumbuhkan rasa persatuan Indonesia atau keberagaman yang dipersatuakan dari upacara bendera tersebut SMA Negeri 3 Mataram telah menerapkan sila ketiga dari Pancasila yaitu persatuan Indonesia dengan lambang pohon beringin, dan SMA Negeri 3 Mataram dapat dikatakan sukses mempersatukan seluruh keberagaman antar warga sekolah  sehingga mewujudkan manusia Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. 

Kegiatan Upacara Bendera di SMA Negeri 3 Mataram

 

Kemuadian SMA Negeri 3 Mataram mengadakan kegiatan Imtaq setiap seminggu sekali tepatnya pada hari Jumat Pukul 07.30 pagi seluruh warga sekolah yang terdiri dari seluruh siswa dan guru sudah berkumpul di mushola SMA Negeri 3 Mataram untuk mengadakan dan mengikuti kegiatan Imtaq dan untuk yang beragama Hindu, Kristen, Protestan dipersilahkan untuk melakukan kegiatan keagaamaan pada ruangan agamannya masing – masing karena di SMA Negeri 3 Mataram telah mempersiapkan ruangan yang berbeda untuk agama yang berbeda jadi stiap agama sudah memiliki ruangannya sendiri untuk menjalankan kegiatan keagamaannya masing – masing. Melalui kegiatan keagaamaan tersebut SMA Negeri 3 Mataram telah menerapkan penghayatan pada sila pertama pancasila dengan lambang bintang yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. 

 


 Kegiatan Imtaq di SMA Negeri 3 Mataram 

 

Kemudian SMA Negeri 3 Mataram memiliki siswa yang beragam dari segi sosial kultur dan budaya akan tetapi di SMA Negeri 3 Mataram seluruh siswa itu sama dan tidak ada yang di beda – bedakan tidak memandang status sosial, tidak memandang kultur dan latar belakang, seluruh siswa adalah sama, dalam artian sama dan bersifat adil dalam mendapatkan pelayanan dan hak – haknya dalam pendidikan di SMA Negeri 3 Mataram. Hal ini menunjukkan bahwa SMA Negeri 3 Mataram telah melakukan penghayatan pada sila ke lima dengan lambang padi dan kapas yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia hal tersebut tidak hanya penghayatan pada sila kelima. Pendidikan di SMA Negeri 3 Mataram maupun seluruh pendidikan memiliki tujuan mencerdaskan anak bangsa untuk menjadi manusia yang beradab, di SMA Negeri 3 Mataram seluruh siswa dibentuk menjadi manusia yang beradab. Seluruh hal tersebut mencerminkan bahwa SMA Negeri 3 Mataram melakukan penghayatan pada sila kedua dengan lambang rantai yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar